Penerjunan Mahasiswa Kerja Nyata Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya |
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) memberangkatkan tujuh orang mahasiswa untuk mengikuti KKNMu V di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada Rabu, 19 Dzulqa’dah 1439 H / 01 Agustus 2018 M. KKNMu adalah Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah untuk Negeri yang merupakan KKN gabungan dari berbagai PTM se-Indonesia
Rektor UMTAS, Dr. Ahmad Qonit AD, MA., dalam sambutan pelepasan tersebut menyatakan bahwa ini adalah kali pertama UMTAS mengikuti KKNMu. “Tujuh orang ini akan bergabung dengan ratusan orang dari seluruh Indonesia. Dan pasti akan berbeda kelompok, sehingga akan kelihatan UMTAS-nya. Tampilkan peran terbaik sebagai mahasiswa UMTAS,” tuturnya.
KKNMu kali ini diikuti oleh 40 PTM dari 173 PTM se-Indonesia. “Nanti di lapangan kalian akan bertemu dengan teman-teman yang berbeda suku, berbeda daerah, berbeda bahasa dan juga budaya. Modal utamanya adalah komunikasi. Komunikasi tidak hanya lisan, tetapi gesture, senyum, keikhlasan, lapang dada. Dan itu semua power-nya di hati. Sebagaimana hadits Nabi SAW, jika hati baik, maka akan baik seluruh tubuhnya. Jadi, keberhasilan dalam komunikasi ditentukan oleh religiusitas. Memang, ilmu pengetahuan, pengalaman, dan penampilan juga faktor penentu keberhasilan komunikasi. Tapi faktor utamanya adalah religiusitas yang bersumber dari hati yang dekat dengan Allah. Komunikasi adalah esensi dari kepemimpinan. Bagaimana kita mengajak dan mengarahkan jika komunikasi kita kurang baik?” jelasnya.
KKNMu merupakan program nyata untuk pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan dakwah amar makruf nahi munkar tahun ini telah memasuki tahun ke-5. “Sebulan ini kalian tidak hanya dituntut untuk mengaplikasikan capabilities sesuai dengan ilmu pengetahuan yang telah didapat, tetapi juga dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Membangkitkan semangat, memberikan orientasi, sehingga masyarakat memiliki semangat hidup yang tinggi dan menjadi masyarakat yang lebih baik,” tambahnya.
“Pesan saya, pertama, jaga ibadah. Ibadah yang terjaga insya Allah berbuah akhlaq baik. Akhlaq baik adalah modal komunikasi terbaik di lapangan. Komunikasi yang baik membuat kita tak hanya disayang kawan-kawan sekelompok, tetapi juga pasti disayang Allah.”
“Kedua, jaga kesehatan. Ini penting. Sehat berarti produktif. Sakit ga bisa apa-apa. Dan menurut berita yang tersebar, 50% penyakit fisik disebabkan oleh hati. Lagi-lagi hati sumbernya. Jaga hati, jaga fisik.”
“Ketiga, koordinasi yang baik dengan tim satu kelompok dan pembimbing. Sebagai angkatan muda, semuanya harus siap. Sabar. Tanggung jawab. Tanggung jawab itu, jika terjadi sesuatu tidak menyalahkan orang lain, melainkan introspeksi diri. Pikirkan, mengapa ini terjadi pada diri saya? Karena setiap hal yang terjadi pada kita pasti terkait dengan apa yang kita lakukan, pikirkan, dan rasakan. Seorang pemimpin tidak pernah menyalahkan orang lain. Dia akan selalu melihat kembali ke dirinya sendiri. Jika marah, maka ia akan marah kepada dirinya sendiri, sebagai autokritik. Koreksi dulu, apa kontribusi saya, apa kesalahan yang saya lakukan. jika orang lain yang salah, kasih masukan dengan cara yang baik, bil hikmah.”
“Teriring doa, semoga kemudahan selalu menyertai setiap langkah kalian. Jika ada masalah semoga dapat segera diselesaikan dengan baik. Karena Allah tidak pernah memberi ujian di luar batas kemampuan hambaNya. Allah telah membekali kita solusi pada setiap masalah. Karena Allah menjadikan kita khalifah fil ardl. Artinya, kita dicipta untuk memecahkan masalah. Jadilah duta UMTAS yang baik di kancah PTM secara nasional. Semoga lancar dan pulang kembali dengan selamat,” pungkasnya.
Release: [nu]
0 Komentar