Belajar mengaji dan menimba ilmu di ruangan nyaris roboh,
menjadi satu pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan oleh santri Pondok
Pesantren Al Barokah, Desa Gunungsari Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya.
Bagaimana tidak, sejak berdiri 25 tahun lalu, hingga kini,
bangunan pesantren yang terbuat dari bahan kayu dan bambu, tak pernah tersentuh
renovasi. Karena termakan usia, kondisi bangunan gubuk pesantren kian
memprihatinkan, bilik kayu yang sudah bolong, atap bocor, dan luas ruangan yang
terbatas, sehingga membuat para santri harus rela berdesakan, bahkan sebagian
diantaranya harus belajar diluar ruangan, dengan beralaskan tikar. Padahal, di
pesantren tersebut, terdapat 150 orang
santri dari mulai tingkat TK hingga SMP yang tengah menimba ilmu.
Kini, para pengurus, santri, dan warga sekitar di Ponpes Al Barokah dapat bernafas lega,
pasalnya, salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang
kemanusiaan, yakni Aksi Cepat Tanggap atau ACT, melakukan renovasi atas
bangunan ponpes tersebut.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Barokah, Tatang Zaelani,
menyebutkan, ia seringkali merasa sedih saat melihat anak didiknya harus rela
belajar diluar ruangan karena jumlah santri yang banyak, sementara luas ruangan
yang terbatas.
“Sejak saya dan keluarga mendirikan pesantren ini, belum
pernah di renovasi dan ukurannya segitu-gitu aja, kadang suka Ngeras Cukeri
(merasa sedih) kalo ada santri yang rela belajar diluar ruangan, sekarang Alhamdulillah
sudah menjadi bangunan yang kokoh, dan bisa menampung para santri untuk belajar
dengan aman dan nyaman” ungkapnya
Sementara itu, Tim MSR ACT Tasikmalaya, M Fauzi, Senin
(17/02) mengungkapkan, setelah kami bersama tim mendatangi pesantren Al Barokah,
kini, kesedihan pak Tatang bersama santrinya berbuah manis. Saat ini pesantren
Al Barokah sudah dibangun kembali, menjadi bangunan yang layak, kurang lebih
membutuhkan waktu selama satu bulan, untuk menyelesaikan pembangunan pesantren
ini.
“Kurang lebih waktunya sebulan, Alhamdulillah, kemarin sudah
kami serah terimakan, dengan hadirnya pesantren ini, InsyaAlloh akan membawa
manfaat lebih, khususnya bagi santri, dan warga sekitar pesantren."
tuturnya
Mengingat, selain digunakan sebagai tempat belajar,
pesantren ini juga menjadi tempat pertemuan masyarakat sekitar, seperti
posyandu, pengajian ibu-ibu dan lainnya. Selain, membangun gedung pesantren,
tim MSR ACT Tasik, melengkapinya dengan sejumlah perlengkapan, seperti karpet,
rak untuk menyimpan Al -Qur’an, serta kipas angin. Pid
0 Komentar