Dikri Saeful Ansori, |
Pada beberapa hari ini, Dikri Saeful Ansori, demikian sosok mahasiswa satu ini, boleh dikata tengah membanggakan keluarga hingga warga kampus tempatnya studi, di Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya. Uji kreativitasnya yang menyertai studi, masuk nominasi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2020 tingkat nasional.
Sejak
ajang kompetisi itu dibuka, tahap demi tahap diikuti mahasiswa semester 7
Agribisnis Unper ini. Beranjak ke jenjang tersebut setelah terpilih di tingkat
kampusnya. Dan, sekarang ini ia nominator dalam tiga besar asal mahasiswa Jawa
Barat. Menyisihkan puluhan lainnya, yang tengah dalam penilaian tim di tingkat
nasional.
Dalam satu
obrolan dengan mahasiswa kelahiran Juli 199 itu, proses peniaian demi peniaian
di tingkat nasional berlangsung setelah ikut pendaftaran sekitar Juli lalu. Aspek
penilaian melalui beberapa tes. Dimulai seputar kemampuan akademik, capaian
prestasi, kemampuan berbahasa Inggris, wawasan kebangsaan.
Peniaian
lomba selain itu, aktivitas dalam berorganisasi. “Jadi, yang saya dapat di
aktivitas berorganisasi ini tekanan atau pesannya, bagaimana kita dapat memberi
manfaat pada lingkungan sosial kemasyarakatan. Berkampus tak hanya mementingkan
aspek akademis,” akunya.
Seterusnya,
penilaian terhadap karya tulis ilmiah. Berisi tentang ide-ide kreatif. Yang
jadi bahasan penelitian Dikri, pemberdayaan masyarakat pesisir pantai, terutama
kalangan ibu-ibu nelayan. Hingga menghasilkan tepung kerang Sinping, atau jadi
produk permen kalsium kerang Sinping.
Banyak
dapat pengalaman
Untuk hasil
penilaian siapa-siapa layak menyandang predikat Mahasiwa Berprestasi Nasional
2020, akan diumumkan sekitar akhir September. Saat ditanya bagaimana dengan
harapan kejuaraan di ajang itu, yang spontan ditegaskan Dikri, dirinya saat ini
merasa justru lebih banyak memetik makna bernilai yang itu lebih dari sekadar
juara.
“Mungkin
bagi saya, predikat juara itu sebagai bonus saja. Hal penting lainnya dirasa
begitu banyak. Setidaknya saya mungkin dapat menginsprasi teman-teman khususnya
di Agribis, untuk terus mengembangkan kemampuan dan mengabdikan diri, demi
kebaikan-kebaikan,” sebutnya.
Jangan
minder dengan soal dari mana berkampus. Nyatanya, ia raih buah perjuangan asal
kampus Unper ini masuk nominasi tiga besar Jabar, menuju penilaian tingkat
nasional. Dirinya senang dapat membawa nama harum kampus. “Saya juga terus yakin
di kampus Unper ini banyak potensi untuk dikembangkan,” katanya.
Jadi,
ulasnya, jangan ada rasa minder. Hal lain yang ia petik dari kesertaan ikut
pemilihan mahasiswa berprestasi halnya, tantangan untuk terus mengembangkan
diri. Lantas, jadi banyak teman, banyak pengalaman. Malah, tambahnya, mulai ada
kalangan-kalangan yang menghubungi, mulai asal organisasi mahasiswa sampai
dunia industri. “Pokoknya jadi nambah teman baru, relasi baru. Ada rasa
kebanggaan masuk nominasi even penilaian tingkat nasional ini,” bebernya.
Anak
pertama dari lima bersauadara penduduk Ciawi, Kab.Tasikmalaya ini menambahkan
juga, ikut-ikut ajang kompetisi, sejak di bangku SMA. Saat di bangku SMA ikut lomba
pidato Bahasa Arab antar-pesantren, jadi juara pesantren sewilayah III Cirebon.
Begitu pun sebelumnya menjuara lomba sama tingkat Kab. Indramayu. Kemudan, di Unper pada 2017, sempat
menjadi duta kampus dalam MUN di Malaysia. Terpanggil dalam kegiatan pengabdian
masyarakat Jabar ikatan mahasiswa Sosek, dan menjadi peserta ajang Kemah Bakti Nasional.
Sangat
memberi apresiasi
Terpisah,
dalam perbincangan dengan Wakil Rektor Unper, Prof H Dedi Heryadi menyatakan,
pihaknya atas nama lembaga tentu sangat memberi apresiasi atas spirit belajar
yang ditunjukkan Dikri. Hal ini tentu akan menjadi tauladan bagi yang lainnya.
Selain tentunya ia telah mewangikan nama kampus.
0 Komentar