Makin melengkapi pemenuhan sarana penunjang akademik. Kampus Akpar (Akademi Pariwisata) Siliwangi Tasikmalaya, menambah dua unit gedung penting praktik mahasiswanya yakni, Restoran Pakuan dan Wisma Astra yang disebut juga Model Room, laboratorium praktik divisi ruangan.
Kedua unit gedung miniatur restoran dan lab hotel itu secara simbolik diserahkan pimpinan yayasan penaung, Yayasan Universitas Siliwangi (YUS) dalam satu seremoni bersamaan penyelenggaraan ajang “Food Festival & Display Product 2022”, kegiatan praktik mahasiswa Akpar Siliwangi, Kamis (14/7), di lahan terbuka belakang kampus Akpar Siliwangi.
Pernyataan Direktur Akpar Siliwangi, Hj Tuti Iriani, sepanjang berdiri 26 tahun, lembaga yayasan penaung cukup memerhatikan apa yang menjadi kebutuhan pengelolaan pendidikan vokasi ini. “Termasuk pada hari ini, kita kembali mendapat dua gedung sarana praktik akademik mahasiswa,” ujarnya.
Pengakuan Hj Tuti lagi, pihaknya berusaha menempa kemampuan lulusan kampusnya. Termasuk terus mengais masukan-masuk eksternal termasuk lewat momen “Food Festival & Display Product”, memacu kreatif mahasiswa. Selain itu merelevansikan pengembangan kurikulum, mengembangkan kemampuan SDM lewat kerja sama dengan dunia industri.
Saat mengawali sambutan di kesempatan sama, Ketua Umum YUS, Brigjen (Purn) H Eko Irianto SIP menyampaikan, pihaknya cukup mengapresiasi dengan apa yang dijalankan pengelola Akpar SIliwangi sejauh ini. Termasuk agenda di tahun depan untuk menambah program studi baru.
Dengan penyerahan gedung percontohan Restoran Pakuan dan lab hotel, diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar. “Pesan penting saya kemudian kepada para dosen, didiklah mahasiswa lebih baik setelah dititipkan orangtuanya,” sambung Brigjen (Purn) Eko Irianto.
Cukup jadi tantangan dalam kehidupan global sekarang, lanjutnya, kemampuan sumber daya manusia unggul. Banyak negara maju setelah capaian ekonominya unggul. Butuh generasi-generasi inovatif, kreatif. Sementara ada kenyataan, banyak informasi menyebutkan, kesempatan bekerja akhirnya jadi miliki warga negara asing lantaran SDM Tanah Air kalah.
“Saya sedih, ketika mendengar pernyataan seorang menteri menyebut bahwa bangsa ini belum mampu, seketika warga asing berdatangan ke Indonesia mengisi kesempatan kerja. Sehubungan itu, saya minta Akpar mampu menempa lulusan dalam kesesuaian tren pemenuhan tenaga kerja ke depan. Tingkatkan SDM, untuk jadi prioritas,” pintanya. gus
0 Komentar