Jalan ini penghubung wilayah Tasikmalaya menuju Kota Banjar, melewati wilayah Kabupaten Ciamis. Sejak pengerjaan oleh kontraktor tampak di sebagian titik sudah proses finishing.
Projek rekonstruksi mulai memasuki wilayah Kec.Cineam, Kabupaten Tasikmalaya hingga melintasi perbatasan Kabupaten Ciamis, sepanjang 5,2 kilometer. Tepatnya mulai KM 122+700 menyambung ke KM-124+000, KM-127+000 dan berujung di KM-130+920.
Namun dengan anggaran fantastis itu dalam satu penelusuran, tampak pengerjaan bahu jalan yang beda dari biasanya, menggunakan agregat. Pematangan bahu jalan ini hanya diratakan lapisan tanah biasa, tanah-tanah di sekitar itu.
Pada bagian lain memang ada yang menggunakan agregat Kelas S. Ada pula yang masih tak karuan lantaran belum tersentuh bersamaan pengerjaan drainase di samping bahu jalan.
Ketika mencoba mau melakukan konfirmasi ikhwal penggunaan tanah yang meratakan tepian jalan di titik-titik yang masuk wilayah Desa Ancol itu, tak mudah mendapati penjelasan.
Kepanjangan tangan kantor kontraktor yang dulu akrab diistilahkan direksi kit, tak nampak di pinggir jalan di sepanjang proyek pengerjaan jalan ini, dalam penelusuran, Selasa (16/7) siang.
Bahkan di satu kesempatan menemui unsur bos di kantor perusahaan, ia menolak masuk ruangan awak redaksi. Ketika diyakinkan bahwa orang bertamu rekan owner perusahaan, ia tambah penegasan dengan menyebutkan, "Saya tak kenal". gus
Projek rekonstruksi mulai memasuki wilayah Kec.Cineam, Kabupaten Tasikmalaya hingga melintasi perbatasan Kabupaten Ciamis, sepanjang 5,2 kilometer. Tepatnya mulai KM 122+700 menyambung ke KM-124+000, KM-127+000 dan berujung di KM-130+920.
Namun dengan anggaran fantastis itu dalam satu penelusuran, tampak pengerjaan bahu jalan yang beda dari biasanya, menggunakan agregat. Pematangan bahu jalan ini hanya diratakan lapisan tanah biasa, tanah-tanah di sekitar itu.
Pada bagian lain memang ada yang menggunakan agregat Kelas S. Ada pula yang masih tak karuan lantaran belum tersentuh bersamaan pengerjaan drainase di samping bahu jalan.
Ketika mencoba mau melakukan konfirmasi ikhwal penggunaan tanah yang meratakan tepian jalan di titik-titik yang masuk wilayah Desa Ancol itu, tak mudah mendapati penjelasan.
Kepanjangan tangan kantor kontraktor yang dulu akrab diistilahkan direksi kit, tak nampak di pinggir jalan di sepanjang proyek pengerjaan jalan ini, dalam penelusuran, Selasa (16/7) siang.
Bahkan di satu kesempatan menemui unsur bos di kantor perusahaan, ia menolak masuk ruangan awak redaksi. Ketika diyakinkan bahwa orang bertamu rekan owner perusahaan, ia tambah penegasan dengan menyebutkan, "Saya tak kenal". gus
0 Komentar