Diikuti para guru Pendidikan Jasmani se-bandung Raya, FPOK UPI menggelar sosialisasi program LTAD, untuk membantu memperkaya metoda pengajaran pendidikan jasmani, Selasa-Rabu (26-27/8). |
Rangkaian program pengabdian pada masyarakat dua hari itu, kegiatan Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) FPOK UPI. Dipusatkan di Gedung PPG Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), pada Selasa-Rabu (26-27/8/24).
Ketua pelaksana kegiatan Dr Asep Sumpena MPd menerangkan, LTAD adalah program penting yang bisa membantu mengoptimalkan perkembangan fisik, mental, dan emosional siswa melalui olahraga.
“Dengan penerapan LTAD, sekolah dapat berperan mengembangkan anak-anak yang tidak hanya cakap dalam keterampilan berolahraga, tetapi juga memiliki kebiasaan sehat seumur hidup (active for Life)”, sebutnya.
Disampaikan juga, pola LTAD membantu anak-anak mengembangkan keterampilan fisik dan mental yang diperlukan untuk menjadi atlet yang lebih baik dan orang dewasa yang sehat, LTAD mendorong gaya hidup aktif dan sehat yang diharapkan bertahan seumur hidup.
Dengan mengikuti tahapan perkembangan yang sesuai, risiko cedera akibat latihan yang terlalu berat atau tidak tepat dapat dikurangi dan dengan pendekatan yang menyenangkan, tidak terlalu kompetitif di usia muda.
Sangat membantu
Asep Handaya seorang peserta mengaku, kegiatan ini sangat membantu memperkaya metode pengajaran pendidikan jasmani di sekolah. “Kami jadi lebih memahami bagaimana menerapkan program pelatihan yang lebih berkelanjutan dan bagaimana penerapan pendekatan pedagogis , tidak hanya berfokus pada prestasi jangka pendek tetapi juga pada pembinaan jangka panjang siswa,” ungkapnya.
Kegiatan ini menandai komitmen UPI mendukung pengembangan kompetensi para guru pendidikan jasmani, sekaligus mendorong implementasi program-program yang berorientasi pada pembangunan sumber daya manusia sejak dini.
Ketua pelaksana kegiatan Dr Asep Sumpena MPd menerangkan, LTAD adalah program penting yang bisa membantu mengoptimalkan perkembangan fisik, mental, dan emosional siswa melalui olahraga.
“Dengan penerapan LTAD, sekolah dapat berperan mengembangkan anak-anak yang tidak hanya cakap dalam keterampilan berolahraga, tetapi juga memiliki kebiasaan sehat seumur hidup (active for Life)”, sebutnya.
Disampaikan juga, pola LTAD membantu anak-anak mengembangkan keterampilan fisik dan mental yang diperlukan untuk menjadi atlet yang lebih baik dan orang dewasa yang sehat, LTAD mendorong gaya hidup aktif dan sehat yang diharapkan bertahan seumur hidup.
Dengan mengikuti tahapan perkembangan yang sesuai, risiko cedera akibat latihan yang terlalu berat atau tidak tepat dapat dikurangi dan dengan pendekatan yang menyenangkan, tidak terlalu kompetitif di usia muda.
Sangat membantu
Asep Handaya seorang peserta mengaku, kegiatan ini sangat membantu memperkaya metode pengajaran pendidikan jasmani di sekolah. “Kami jadi lebih memahami bagaimana menerapkan program pelatihan yang lebih berkelanjutan dan bagaimana penerapan pendekatan pedagogis , tidak hanya berfokus pada prestasi jangka pendek tetapi juga pada pembinaan jangka panjang siswa,” ungkapnya.
Kegiatan ini menandai komitmen UPI mendukung pengembangan kompetensi para guru pendidikan jasmani, sekaligus mendorong implementasi program-program yang berorientasi pada pembangunan sumber daya manusia sejak dini.
Sesuai dengan slogannya “Leading and Outstanding”, dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan para guru dapat menerapkan program LTAD di sekolah masing-masing dan turut memajukan prestasi olahraga siswa di masa depan melalui pendekatan pedagogis. ful
0 Komentar