Gelar Pasar Murah di Tamansari Sepi Pembeli

Terlihat banyak lengang pembeli, pelaksanaan Gerakan Harga Pangan Murah Pemkot tasikmalaya, di halaman kantor Kec.Tamansari, Kamis (8/8), bersamaan hari yang sejak pagi gerimis serta kurangnya sosialisasi pelaksanaan kegiatan.
Tasikplus.com-Dalam iringan hujan rintik. Pada Kamis (8/8), berlangsung bazar atau pasar murah kegiatan pemerintah Kota Tasikmalaya, di halaman kantor Kecamatan Tamansari. Diperdagangkan ragam produk pangan dan tentunya sembako.


Namun, pelaksanaan program Gerakan Harga Pangan Murah, Dalam Rangka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan itu terlihat kurang pengunjung. Di pengujung kegiatan sekitar Dhuhuran di lapak-lapaknya masih tersimpan stok-stok jualan.

Masih melihat tulisan dari sepanduk yang tertera, institusi penyelenggara bazar itu masing-masing Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tasikmalaya, Badan Pangan Nasional, Bulog, IDFOOD, serta melibatkan pula Kelompok Tani Wanita (KWT) daerah.

Komoditas yang ditawarkan ada beras dengan harga jual Rp 60 ribu untuk kemasan 5 kg, minyak goreng kemasan 2 kg bermerek Minyak Kita Rp 31 ribu. Selebihnya tampak sayuran, terigu, bumbu, makanan ringan dan minuman.

“Di sini diperjualkan berbagai komoditas pangan, sembako pokoknya. Dengan harga jual yang tentu di bawah pasaran”, jawab Kasi Ekbang Kecamatan Tamansari, Daris Suhendra, saat ditanya di lokasi.

Ia pun menambahkan, sesuai tujuannya kegiatan bazar untuk mendorong stabilisasi pasokan dan harga pangan oleh pemerintah. Pelaksanaannya terus bergilir dari satu kecamatan ke kecamatan lain di Kota Tasikmalaya.

Selain itu, imbuh Daris, di lingkungan wilayah kecamatannya ada kegiatan serupa yang rutin dilaksanakan, tiap pekan atau setiap hari Rabu di halaman kantor kecamatan. Di ajang pasar murah ini diperdagangkan sejumlah komoditas pangan. 

Dalam pantauan kegiatan sejak pagi tampak dengan kedatangan pengunjung atau warga sasaran yang kurang ramai. Sesekali ada penduduk yang lebih menyasar beli beras. Kurangnya yang datang dimungkinkan lantaran turunnya hujan rintik hingga siang hari. Kemudian, kurangnya sosialisasi hingga tak banyak diketahui warga. red
 

0 Komentar