Musibah berujung duka persis di jelang seremoni pelantikan dan pembukaan PKKMB 2024 kampus Unper, Selasa (3/9). Di sesi usai gladi resik Senin sore itu, Rega bersama dua rekannya tengah menunggu giliran absensi pulang di depan Gdung Mashudi Unper.
Seperti penjelasan yang diberikan Rektor Unper Dr H D Yadi Heryadi, sungguh ini peristiwa yang sangat di luar duga, kelupasan adukan tembok yang menempeli tepi bagian depan atap menyerupai listplang tiba-tiba jatuh dan persis mengenai kepala Rega.
“Selain menimpa Rega, jatuhan material listplang tembok itu mengenai dua lainnya namun hanya mengakibatkan luka biasa atau tak separah dialami Rega”, ujar rektor dalam keterangan didampingi Ketua Umum Yayasan Universitas Siliwangi (YUS) Brigjen TNI (Purn) H Eko Irianto, Kahumas Dr Depy M Fauzy MM, serta ketua panitia PKKMB, Selji Salgangga MM, Selasa (3/9) siang.
Pihaknya pun mengemukakan, baru bisa memberi keterangan ke media pada keesokan hari kejadian, setelah pihak kampus, organ yayasan beserta jajaran panitia dan perwakilan mahasiswa yang lebih terfokus mengawal korban.
Setelah kejadian yang cukup membuat kondisi kritis almarhum tak lama kejadian, panitia PKKMB membawa korban ke rumah sakit. Namun setelah perawatan intensif, Rega menghembuskan napas terakhir pukul 18.40 WIB.
Ketua Umum YUS beserta jajaran, didampingi panitia PKKMB dan sejumlah mahasiswa mengiringi keluarga almarhum dari rumah sakit ke rumah duka. Mereka pun membersamai prosesi pemulasaraan hingga menyolatkan jenazah, disusul kemudian rombongan rektor Unper beserta para wakil rektor dan unsur pimpinan lain.
“Atas kepergian salah seorang mahasiswa baru kami, inna lillaahi wainna ilaihiroajiuun, kita semua sangat berduka atas kehilangan yang terjadi hari kemarin. Ini adalah musibah yang mengguncang kita semua. Tidak kita sangka, tak dapat saya mengungkapkan semua kesedihan ini”, ulas rektor.
Di proses sebelum penyolatan jenazah, H Eko Irianto, yang hingga larut malam menyertai keluarga berduka, menyampaikan duka cita pada keluarga, mendoakan almarhum. Ia pun meminta maaf atas kejadian yang mengakibatkan korban di kampusnya.
“Saya sampaikan atas nama pengurus dan pengawas organ yayasan turut berbela sungkawa atas mahasiswa kita ini. Semoga Allah SWT menempatkan almarhum di tempat mulia di sisiNya”, ungkap H Eko saat memberi keterangan pers.
Janji dia atas kejadian di gedung itu, pihaknya akan melakukan investigasi kenapa material adukan itu bisa terjatuh, melibatkan tim ahli tentunya. Ia pun perintahkan jika perlu seluruh bentang material tembok menyerupai listplang pada tepian atas bangun yang jatuh itu dikelupaskan/dibuang.
Seperti penjelasan yang diberikan Rektor Unper Dr H D Yadi Heryadi, sungguh ini peristiwa yang sangat di luar duga, kelupasan adukan tembok yang menempeli tepi bagian depan atap menyerupai listplang tiba-tiba jatuh dan persis mengenai kepala Rega.
“Selain menimpa Rega, jatuhan material listplang tembok itu mengenai dua lainnya namun hanya mengakibatkan luka biasa atau tak separah dialami Rega”, ujar rektor dalam keterangan didampingi Ketua Umum Yayasan Universitas Siliwangi (YUS) Brigjen TNI (Purn) H Eko Irianto, Kahumas Dr Depy M Fauzy MM, serta ketua panitia PKKMB, Selji Salgangga MM, Selasa (3/9) siang.
Pihaknya pun mengemukakan, baru bisa memberi keterangan ke media pada keesokan hari kejadian, setelah pihak kampus, organ yayasan beserta jajaran panitia dan perwakilan mahasiswa yang lebih terfokus mengawal korban.
Setelah kejadian yang cukup membuat kondisi kritis almarhum tak lama kejadian, panitia PKKMB membawa korban ke rumah sakit. Namun setelah perawatan intensif, Rega menghembuskan napas terakhir pukul 18.40 WIB.
Ketua Umum YUS beserta jajaran, didampingi panitia PKKMB dan sejumlah mahasiswa mengiringi keluarga almarhum dari rumah sakit ke rumah duka. Mereka pun membersamai prosesi pemulasaraan hingga menyolatkan jenazah, disusul kemudian rombongan rektor Unper beserta para wakil rektor dan unsur pimpinan lain.
“Atas kepergian salah seorang mahasiswa baru kami, inna lillaahi wainna ilaihiroajiuun, kita semua sangat berduka atas kehilangan yang terjadi hari kemarin. Ini adalah musibah yang mengguncang kita semua. Tidak kita sangka, tak dapat saya mengungkapkan semua kesedihan ini”, ulas rektor.
Di proses sebelum penyolatan jenazah, H Eko Irianto, yang hingga larut malam menyertai keluarga berduka, menyampaikan duka cita pada keluarga, mendoakan almarhum. Ia pun meminta maaf atas kejadian yang mengakibatkan korban di kampusnya.
“Saya sampaikan atas nama pengurus dan pengawas organ yayasan turut berbela sungkawa atas mahasiswa kita ini. Semoga Allah SWT menempatkan almarhum di tempat mulia di sisiNya”, ungkap H Eko saat memberi keterangan pers.
Janji dia atas kejadian di gedung itu, pihaknya akan melakukan investigasi kenapa material adukan itu bisa terjatuh, melibatkan tim ahli tentunya. Ia pun perintahkan jika perlu seluruh bentang material tembok menyerupai listplang pada tepian atas bangun yang jatuh itu dikelupaskan/dibuang.
Pihaknya sangat berharap tak ada kejadian terulang. “Kita anggap ini musibah, pun dari pihak keluarga para mahasiswa korban yang disampaikan pada kita menganggap ini musibah. Semoga, ini kejadian tak terulang”, harapnya. red
0 Komentar