Rehab Irigasi Merjan Bertahap Diharap Perlahan Tekan Bocoran Debit Aliran


Tasikplus.com-Daerah Irigasi (DI) Merjan di Kabupaten Pangandaran, mendapat sentuhan pekerjaan rehabilitasi. Bersumber anggaran dana alokasi khusus (DAK) kementerian terkait, pekerjaan itu untuk menekan kebocoran air irigasi atau upaya optimalisasi aliran debit.


Irigasi Merjan dalam pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Ciwulan-Cilaki, Dinas SDA Provinsi Jabar. Perangkat dinas ini berupaya meyakinkan kelayakan dukungan kegiatan sehingga dapat alokasi dari pusat senlai Rp 7 miliar lebih.

Bidang pekerjaan terdiri pengerasan sisi kiri-kanan irigasi berupa dinding beton. Di sisi Merjan kiri tepatnya pada Ruas 4, 5, 8 sepanjang 500 meter. Kemudian pada tepian Merjan kanan di Ruas 4 dan 5 sepanjang 1.100 meter. Pengerjaan lainnya, pada talang duduk dan talang gantung irigasi. 

Pengerjaan talang tersambung guna mendorong aliran air lancar. “Dengan pekerjaan-pekerjaan ini, diharapkan membuat air lancar mengalir pada areal pertanian 200 hektar milik masyarakat di sekitarnya”, ujar Hengki Suseno ST, pejabat pembuat komitmen (PPK) Irigasi Merjan, Kamis (10/10).

Lahan pesawahan dan kolam warga di sekitar dan hilir Irigasi Merjan itu berada dalam dua wilayah kecamatan yakni, Cijulang dan Parigi atau di 68 desa pada dua kecamatan itu. Adapun areal luas keseluruhan lahan yang teraliri Irigasi Merjan mencapai 1.600 hektar.

Hengki menerangkan, proyeksi pekerjaan menekan kebocoran atau rembes aliran ini dalam tekstur tanah irigasi yang berjenis cadas muda, mudah luluh dan banyak rongga. Kemudian menahan terjadinya longsoran dan sedimentasi, serta tentunya dalam harapan tertahannya debit air tinggi pada irigasi.

Seberapa efektif dengan gelontor Rp 7 miliar dapat menekan besarnya rembesan air? Hengki yang saat itu didampingi Ka.SUP Pangandaran, Iman, menyebutkan masih cukup banyak titik dan jenis kerusakan dengan proyeksi yang sudah pihaknya papar hingga mengusulkan dapat DAK tahun ini, mencapai Rp 40 miliar.

“Nilainya mencapai Rp 40 miliar untuk beberapa kebutuhan garap rehabilitasi Merjan yang kita hitung ini. Ternyata di tahun ini kita dapat Rp 7 miliar, ya harapannya semoga ada lanjutan kucuran, hingga akhirnya semua kebutuhan berdasar analisis itu terpenuhi semua”, harap Hengki yang juga pejabat fungsional di seksi irigasi UPTD PSDA Ciwulan-Cilaki.

Di akhir obrolan, Hengki mengaku progres pekerjaan hingga pekan kedua Oktober ini oleh rekanan sudah di kisaran 66%. “Kita optimis jika melihat progres pekerjaan termasuk yang kini sudah 66%, ini bisa tuntas hingga masa akhir kontrak yakni tanggal 9 Desember 2024”, imbuh Hengki. red
 

0 Komentar