Tasikplus.com-Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Tasikmalaya, Kamis (14/11) malam, kembali mengelar debat publik kedua pilkada. Menghadirkan seluruh pasangan calon (paslon) pada Pilkada Kota Tasikmalaya 2024. Berlangsung di satu hotel di Jl Yudanagera.
Tiap paslon calon wali kota-calon wakil wali kota (cawalkot-cawawalkot) memaparkan cara pandang serta kiat untuk tema debat yang kali ini mengangkat “Mewujudkan reformasi birokrasi dan pembangunan inklusif yang berbasis kearifan lokal untuk memrpkokoh NKRI”.
Tiap paslon diiringi ratusan pendukung yang ditempatkan merata menghadap podium, tampaknya forum debat cukup jadi momentum para paslon menunjukkan kesiapan dan kehebatan masing-masing visi kepemimpinannya di depan ribuan orang ang hadir.
Seperti biasanya, kehadiran tim pendukung terus membuat suasana ruangan besar itu penuh gemurus ketika memberi aplaus pada paslon usungannya, atau soraki paslon yang terlihat kurang siap mempresentasikan bahasan.
Pemaparan pertama pandangan atas tema dimulai dari nomor urut 1 hingga nomor urut 5. Di sesi berikutnya menjawab pertanyaan panelis dari kalangan akademisi yang terus dilemparkan pada paslon lain untuk menanggapi hingga mengkritisi.
Halnya paslon nomor urut 1 Nurhayati-Muslim punya pandangan, masih banyak terdengar problem di Kota Tasik sampai saat ini, masyarakat masih dihadapkan dengan maslaah pendidikan anak, terlilit utang, ditambah lagi dengan merangseknya judi online, hingga pengangguran.
“Persoalan-persoalan itu berkorelasi dengan kerja birokrasi, sehingga kemudian kami Paslon Nurhayati-Muslim tampil, terpanggil hadir pada kontestasi pilkada, menyiapkan program-program siap aplikasin untuk membereskan dan membangun Kota Tasik”, ungkapnya.
Giliran paslon nomor urut 2 Ivan Dicksan-Dede Muharam, pihaknya memiliki visi, Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang inovatif kolaboratif inklusif dan partisipatif.
Di antara misinya, meningkatkan ketersediaan ruang terbuka publik bagi kepentingan berbagai aktivitas warga. Harmonisasi kebijakan di Kota Tasikmalaya yang jadi bagian dari Provinsi Jabar hingga pusat, menjadi satu keharusan untuk mendapatkan hasil optimal bagi kepentingan kesejahteraan masyarakatnya.
Paslon nomor urut 3 Yusuf-Hendro memaparkan, pandangan (visi)nya Kota Tasikmalaya yang religius, sejahtera dan berkelanjutan. Di antara misi berkenaan tema debat publik kedua, melalui pengembangan SDM dalam visi itu hingga mewujudkan perekonomian yang tangguh berdaya saing dan inklusif.
Lainnya misi, mewujudkan penataan ruang, daya dukung dan daya tampung lingkungan, menguatkan tata kelola pemerintahan yang baik bersih dan adaptif, mewujudkan keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum, serta meningkatkan infrastruktur perkotaan.
Paslon nomor urut 4 Viman-Dicky Candra, memaparkan pandangannya atas tema, mewujudkan reformasi birokrasi dan pembangunan inklusif yang berasaskan kearifan lokal serta memperkokoh NKRI, dan selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Komitmen itu merupakan modal dasar untuk visi Kota Tasikmalaya sebagai kota industri, jasa, perdagangan.Kota yang religius, maju berkelanjutan setelah menghadirkan optimalisasi sistem kemudian sumber daya manusia dalam reformasi birokrasi.
Pada giliran paslon nomor urut 5 Yanto Aprianto-H Aminudin, mengangkat visi Kota Tasikmalaya EMAS. Kepanjangannya, Edukatif, Maju, Agamis, Sejahtera. Pada beberapa misi yang siapkan jalan, berkomitmen menegakkan keadilan, kesamaan hak dalam hukum, serta pelayanan yang prima kepada masyarakat.
Lalu, orientasi dalam misinya melakukan pemerataan dan pertumbuhan hasil-hasil pembangunan antar-wilayah. Mewujudkan tata kelola yang bersih, efektif, efisien, dan good government sesuai UU Nomor 20/2023 tentang ASN, yaitu ASN yang berakhlak, berorientasi pelayanan yang akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif. red
0 Komentar