Tasikplus.com-Pimpinan Badan Narkotika Nasional (BNN) Tasikmalaya, masih terus mengingatkan berbagai kalangan masyarakat, mewaspadai tak sampai jadi korban penyalahgunaan narkotika. Para pengedarnya akan memanfaatkan celah kelengahan serta peluang yang ada.
Hal itu dikemukakan Kepala BNN Kota Tasikmalaya, AKBP Hery Sudrajat SH, saat memberi keterangan pers pada Ekspos Kegiatan Akhir Tahun 2024 BNN Kota Tasikmalaya, Selasa (24/12) lalu, di kantornya, Jl.Gubernur Sewaka Kota Tasikmalaya.
Pada saat itu Hery menyampaikan upaya-upaya untuk terus menekan peredaran narkoba di wilayah kantornya yang melingkupi Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Halnya langkah cegah dini dengan kegiatan tes urine di tahun 2024 pada 810 orang.
Mereka yang jadi sasaran upaya deteksi dini ini mulai lingkup kantor pemerintahan, dunia usaha, perusahaan otobis (PO), serta masyarakat umum. Pada tahun ini BNN Tasikmalaya mencatat angka melampaui terget rehabilitasi dari 20 orang menjadi 25 orang.
Dibanding jumlahnya di tahun 2023, itu menurun atau sebanyak 56 klien. Putusan rehabilitasi ditetapkan melalui Tim Asesmen Terpadu (TAT), terdiri instansi medis, aparat hukum (penyidik BNN, penyidik Polri, Kejaksaan, Kemenhukham serta dokter umum dan kejiwaan).
Yang diingatkan Hery berikutnya, para pengedar narkoba terus mengubah pola peredarannya atau memperbaharui cara sentuh jaringannya untuk menghindari deteksi. Area transaksi bisa terjadi pada lokasi yang tak disangka-sangka.
Tak jarang, temuannya, belakangan ini rantai distribusi mereka membidik kalangan pihak yang cukup tak diduga. “Perlu kewaspadaan. Jangan sampai beri kesempatan sejengkal pun untuk aktivitas mereka. Ada penemuan, saat ini mereka pilih lokasi yang di luar kebiasaan”, ungkapnya.
Ia contohkan misal, pengiriman pada sasarannya, menyamarkan nama penerima hingga lokasi atau alamat tujuan. Lalu, tren peredaran terkini menggunakan jasa ekspedisi darat. Hingga ada kejadian menggunakan bis pada bagian bawah deksnya.
"Kecermatan petugas yang sudah menerima informasi awal, akhirnya dapat mengungkap itu", sebut Hery. Banyak korban pula yang jadi penyalahguna narkoba lantaran awalnya terjebak mencoba-coba, atau ditawari pertemanan.
Hery meyakini perlu sinergi lebih aparat dengan simpul-simpul kelembagaan masyarakat. Pihaknya hingga dalam agenda melibatkan kelembagaan seperti pondok pesantren selain pemerintah daerah dalam rangka cegah dini.
Masih dalam paparan ekspos itu, Hery yang didampingi empat pejabat kepala bidangnya mengemukakan, upaya lain program pencegahan peredaran narkotika melalui P4GN di wilayah Kota dan Kab.Tasikmalaya.
Lalu, membentuk Desa/Kelurahan Bersinar di 2 lokasi yakni, Kelurahan Cipedes dan Sukamanah. Terbentuknya 130 orang pegiat antinarkoba asal lingkungan masyarakat 15 orang.
Pegiat antinarkoba lingkup pemerintah 15 titik, lingkup pendidikan 100 orang. “Mereka jadi perpanjangan tangan BNN sekaligus relawan dalam rangka cegah peredaran narkoba”, jelasnya. red
0 Komentar